Kamis, 30 Mei 2013

Menulis is Simple

Banyak diantara kita pasti mengatakan kalau menulis itu susah, gak ada ide, tulisanku tidak menarik dan lain sebagainya. Sebenarnya itu hanya fikiran kita saja karena tidak mau menulis. Dan terkadang kita juga Cuma cari-cari alasan agar kita tidak dianggap malas dalam menulis, dan itu juga terkadang masuk ke dalam jiwa kita yang membuat kita malas. Lalu apa yang harus kita lakukan ?
Sebaiknya kita tentukan alasan atau sebab kita mau menulisterlebih dahulu. Bahasa sederhananya, mengapa kita menulis dan haruskah kita menulis. Itu dulu yang harus kita jawab, misal saja kita menulis karena kita ingin dikenang orang maka karya atau tulisan kita harus memberi kesan yang mendalam kepada pembaca. Memberi kesal mendalam tidak instan, jadi kita harus terus berlatih itulah mengapa harus menulis. Tiap orang punya alasannya masing-masing, tentukan alasanmu sendiri untuk menulis. Apabila kita tidak tahu buat apa kita menulis, kenapa harus capek-capek menghabiskan waktu untuk menulis.
Apakah menulis di kalangan mahasiswa adalah sesuatu yang luar biasa dan istimewa?. Sebenarnya juga tidak begitu istimewa pasalnya seorang mahasiswa sudah barang tentu berhubungan dengan dunia menulis ini seperti membuat laporan praktikum, membuat makalah dan tugas-tugas yang lain.Tetapi selain itu, untuk menuliskan hal-hal lain di sekitarnya seorang mahasiswa masih sangat kurang, termasuk saya sendiri. Mengapa itu bisa terjadi ?
Sebabnya tentunya kurangnya modal, tentunya modal untuk menulis. Sebenarnya ada banyak modal dalm menulis tetapi tidak elit untuk menyebutkan semuanya. Diantara modal menulis itu, yaitu bacaan apa yang telah kita baca, hal menarik apa yang telah kita lihat, diskusi tentang apa dan dengan siapa yang telah kita lakukan, sudah berapa orang inspiratif yang kita temui dan bagaimana perjalanan hidupmu, menarikkah ?. Dengan kita melakukan hal-hal tersebut dan tentunya secara kontinue itu sudah cukup modal untuk kita menulis.
Tak hanya modal saja yang kita perlukan, tetapi juga keberanian. Karena tentu dalam tulisan kita ada yang pro dan ada yang kontra, sehingga kita harus berani mengungkapkannya. Saat kita menulis kita dituntut untuk selalu berani dalm berbagi dan bertanggungjawab tentang apa yang kita tuliskan. Kita juga harus menerima kritik dan saran, dan yang paling penting yaitu harus berani mengungkapkan kebenaran.
Seperti sebuah pepatah, “Tulisanmu adalah Dirimu”,berarti pepatah itu menandakan apa yang kita tulis menandakan karakteristik pribadi kita. Dan kita sebagai mahasiswa, tentunya dituntut untuk menjadi mahasiswa yang “biasa”, biasa menulis dan mengungkapkan pendapat kita melalui tulisan. Menulis juga dapt sebagai investasi kita di akhirat, tentunya melalui tulisan yang bermanfaat. Dan banyak orang yang telah menjadi bagian sejarah melalui tulisan, bagaimana kita? Akankah jejak kita menjadi jejak sejarah.
Kaitan dengan dunia nyata, mahasiswa sering dianggap oleh masyarakt sebagai kaum intelektual dan cendekiawan, penuh karya dan bakti, berjiwa idealisme dan perlawanan, serta pastinya calon pemimpin masa depan. Agar mampu mewujudkannya kita harus terus berusaha, salah satu jalannya adalah melalui tulisan kita. Selanjutnya tinggal bagaimana sikap kita, mau berbagi atau untuk diri sendiri ?
Yang pasti, “Sesederhana apapun tulisan kalian, pastikan bermakna, dapatkan manfaatnya”.


Sumber : Presentasi Yuli Ardika Prihatama (Ketum SIM UNS 2012) dalam acara DIMENSI, dengan penambahan penulis

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India