Banyak diantara kita pasti mengatakan kalau menulis
itu susah, gak ada ide, tulisanku tidak menarik dan lain sebagainya. Sebenarnya
itu hanya fikiran kita saja karena tidak mau menulis. Dan terkadang kita juga
Cuma cari-cari alasan agar kita tidak dianggap malas dalam menulis, dan itu
juga terkadang masuk ke dalam jiwa kita yang membuat kita malas. Lalu apa yang
harus kita lakukan ?
Sebaiknya kita tentukan alasan atau
sebab kita mau menulisterlebih dahulu. Bahasa sederhananya, mengapa kita
menulis dan haruskah kita menulis. Itu dulu yang harus kita jawab, misal saja
kita menulis karena kita ingin dikenang orang maka karya atau tulisan kita
harus memberi kesan yang mendalam kepada pembaca. Memberi kesal mendalam tidak
instan, jadi kita harus terus berlatih itulah mengapa harus menulis. Tiap orang
punya alasannya masing-masing, tentukan alasanmu sendiri untuk menulis. Apabila
kita tidak tahu buat apa kita menulis, kenapa harus capek-capek menghabiskan
waktu untuk menulis.
Apakah menulis di kalangan mahasiswa
adalah sesuatu yang luar biasa dan istimewa?. Sebenarnya juga tidak begitu
istimewa pasalnya seorang mahasiswa sudah barang tentu berhubungan dengan dunia
menulis ini seperti membuat laporan praktikum, membuat makalah dan tugas-tugas
yang lain.Tetapi selain itu, untuk menuliskan hal-hal lain di sekitarnya
seorang mahasiswa masih sangat kurang, termasuk saya sendiri. Mengapa itu bisa
terjadi ?
Sebabnya tentunya kurangnya modal,
tentunya modal untuk menulis. Sebenarnya ada banyak modal dalm menulis tetapi
tidak elit untuk menyebutkan semuanya. Diantara modal menulis itu, yaitu bacaan
apa yang telah kita baca, hal menarik apa yang telah kita lihat, diskusi
tentang apa dan dengan siapa yang telah kita lakukan, sudah berapa orang
inspiratif yang kita temui dan bagaimana perjalanan hidupmu, menarikkah ?.
Dengan kita melakukan hal-hal tersebut dan tentunya secara kontinue itu sudah cukup
modal untuk kita menulis.
Tak hanya modal saja yang kita perlukan,
tetapi juga keberanian. Karena tentu dalam tulisan kita ada yang pro dan ada
yang kontra, sehingga kita harus berani mengungkapkannya. Saat kita menulis
kita dituntut untuk selalu berani dalm berbagi dan bertanggungjawab tentang apa
yang kita tuliskan. Kita juga harus menerima kritik dan saran, dan yang paling
penting yaitu harus berani mengungkapkan kebenaran.
Seperti sebuah pepatah, “Tulisanmu adalah Dirimu”,berarti
pepatah itu menandakan apa yang kita tulis menandakan karakteristik pribadi
kita. Dan kita sebagai mahasiswa, tentunya dituntut untuk menjadi mahasiswa
yang “biasa”, biasa menulis dan
mengungkapkan pendapat kita melalui tulisan. Menulis juga dapt sebagai
investasi kita di akhirat, tentunya melalui tulisan yang bermanfaat. Dan banyak
orang yang telah menjadi bagian sejarah melalui tulisan, bagaimana kita?
Akankah jejak kita menjadi jejak sejarah.
Kaitan dengan dunia nyata, mahasiswa
sering dianggap oleh masyarakt sebagai kaum intelektual dan cendekiawan, penuh
karya dan bakti, berjiwa idealisme dan perlawanan, serta pastinya calon
pemimpin masa depan. Agar mampu mewujudkannya kita harus terus berusaha, salah
satu jalannya adalah melalui tulisan kita. Selanjutnya tinggal bagaimana sikap
kita, mau berbagi atau untuk diri sendiri ?
Yang pasti, “Sesederhana apapun tulisan
kalian, pastikan bermakna, dapatkan manfaatnya”.
Sumber : Presentasi Yuli Ardika Prihatama (Ketum SIM
UNS 2012) dalam acara DIMENSI, dengan penambahan penulis
0 komentar:
Posting Komentar